Menyusun Menara Lego

Pagi-pagi bangun tidur, Kakak dan Adek melihat lego masih berserakan, sisa mereka bermain semalam. Lanjutlah Kakak dan Adek pagi-pagi bermain lego. Adek sibuk menumpuk lego-lego yang paling kecil, berwarna biru. Adek dengan telaten memunguti lego paling kecil, menatanya di atas tumpukan lego pink dan hijau sisa kakak semalam. Nah, jadilah lego mirip bis karya adek.

Sedangkan Kakak, dia melanjutkan aksinya semalam. Semalam memang dia asyik membuat mainan lego bersama Ayah. Kakak membuat menara lego berwarna kuning yang pagi ini sudah hancur berkeping-keping. Dia mulai menyusunnya lagi, memilah lego kuning segi empat diantara lego persegi panjang aneka ukuran. Mungkin dia terinspirasi dari Monas yang dia lihat sebelumnya saat berpergian naik kereta.

Kakak kesulitan mendirikan menara kuningnya. Dua kali jatuh hancur, disusun lagi dan diberdirikan masih saja gagal. Kakak mulai merengek. Tapi, segera bunda ajari bagaimana supaya lego bisa berdiri, tidak jatuh berserakan. Bunda hanya memberi petunjuk, "legonya diberi alas Kak, yang lebih besar supaya bisa bertumpu lebih kuat di lantai". Kakak mulai semangat lagi, disusunnya menara lego kuning dan ditancapkan pada lego huruf T hasil susunan semalam dari keping lego pink dan hijau. Dan taraaa, Kakak senang legonya tidak jatuh hancur berantakan lagi.

Jadilah, selain belajar memilih bentuk, warna, kakak belajar tentang penampang. Untuk bisa berdiri kokoh, suatu susunan lego harus memiliki penampang bawah yang luas. Selain itu, juga harus menancapkan menara lego di tengah penampang, supaya tidak oleng dan jatuh.

#harike2
#tantangan10hari
#gamelevel6
#kuliahbunsayiip
#ilovemath
#matharoundus

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memanfaatkan Pangan sebagai Obat

Kue Obi Isi Coklat

Capek