Tips menyiapkan MPASI untuk Bayi 6-9 Bulan

Masa menyiapakan MPASI menjadi momen was-was tersendiri bagi seorang ibu. Konon katanya, MPASI anak yang baru mulai makan itu paling ribet diantara yang lain. Dari metodenya, jenis makanan, jenis peralatan makan dan masak, semua mesti harus dibedakan dengan makanan keluarga yang biasa terhidang di meja. Sebenarnya, kita hanya perlu tahu prinsip dasar MPASI untuk anak bayi 6 sd 9 bulan, sehingga dalam teknis pelaksanaannya, kita tidak terlalu ribet memikirkan banyak hal.

MPASI seperti apa sih yang perlu kita siapkan untuk anak yang baru mulai makan? Beberapa hal berikut harus dipertimbangkan

1. Usia
Mulai memberikan makanan pada anak yang berusia 6 bulan. Konon katanya, pada usia ini sistem pencernaan bayi sudah siap mencerna makanan padat. Bolehkah coba-coba mencicipkan makanan ke bayi di bawah 6 bulan? Menurut petunjuk pedoman MPASI dari Kemenkes tahun 2014, sebaiknya ditunda dulu sampai anak berusia 6 bulan.

2. Frekuensi
Anak pada usia 6 bulan 0 hari boleh diberikan makan 2 sampai 3 kali sehari, dan untuk anak 6 bulan 1 hari dan seterusnya, boleh makan 2-3 kali sehari, serta ditambah makanan selingan (misalnya buah-buahan) 1 - 2 x sehari dan tetap berikan ASI. Sebaiknya anak diberikan waktu 30 menit untuk menghabiskan makanannya untuk menghindari anak bosan atau kelelahan makan.

3. Jumlah
Jumlah makanan bayi yang baru mulai makan sebanyak 2 - 3 sendok makan, dan kemudian ditingkatkan sampai semangkuk 250 mL sekali makan.

4. Tekstur
Pertama kali makan, anak diberikan makanan lumat atau bubur kental. Makanan tidak boleh terlalu lembek maupun padat. Tambahkan ASI setiap menghaluskan makanan hanya sampai makanan di sendok tidak tumpah bila sendok dibalikkan. Beberapa praktisi MPASI menyarankan penggunaan saringan kawat untuk melumatkan MPASI untuk mempermudah anak ketika akan naik tekstur pada usia yang lebih besar.

5. Variasi
Bayi 6 bulan 0 hari dikenalkan pada jenis makanan pokok, sebaiknya makanan tunggal dan pada hari yang sama boleh beda jenis pada makan pagi dan sorenya. Pada hari selanjutnya, makanan pokok bayi boleh dicampur dengan jenis buah/sayur atau kacang-kacangan. Hari ketiga disarankan untuk mencampur 3 jenis makanan pokok, kacang-kacangan dan buah-buahan atau sayuran. Hari keempat, ditambahkan jenis makanan kaya zat besi dari protein hewani. Keempat variasi menu ini sering disebut dengan menu 4 bintang.

6. Bersikap Aktif Responsif
Ibu sebaiknya memberikan perhatian dan responsif terhadap tanda-tanda anak siap untuk makan serta memberikan dorongan secara aktif kepada anak untuk makan, tapi tidak memaksa. Hal ini dilakukan untuk menghindari anak kekurangan gizi akibat anak hanya mau makan dalam jumlah sedikit, terutama apabila anak dibiarkan makan sendiri.

7. Kebersihan
Berikan makanan pada anak dengan mangkuk yang bersih. Sebaiknya hindari penggunaan botol, karena botol lebih susah dibersihkan dan berpotensi menimbulkan diare. Jangan lupa cuci tangan dengan sabun, baik ibu maupun bayi, untuk mencegah cemaran kuman.

Komentar

  1. Terima kasih artikelnya Mbak Dwinda, pakar MP-ASI kita :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama mba Kiki, masih belajar juga mbak ;)

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memanfaatkan Pangan sebagai Obat

Kue Obi Isi Coklat

Capek