Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Holiday in Puncak Bogor

Frustasi pengen jalan-jalan, mendadak liburan Idul Adha ini kami ingin nginep di puncak. Destinasi wisata sejauh plan cuma cimory. Ke taman safari dan taman wisata matahari sudah pernah, belum ingin kesana lagi. Tiba kami di daerah Cisarua, pagi masih belum jam 9. Kami kira cimory belum buka. Alhasil kami mencari makanan yang seger-seger, namun sepanjang jalan cuma keliatan bubur Cianjur. Mayoritas resto belum buka emang jam segini. Setelah sarapan soto mie yang rasa dibawah biasa dengan harga mahal, kami ke cimory riverside. Pengennya liat hewan-hewan. Kalau kesampean, nambah bayar per @ 15 rb untu dewasa dan anak di atas 2 tahun ato 81 cm. Murah kan. Cuma kami males liat tempatnya ga worth to walk in, wkwk. Selesai dari playground yang anak-anak puas banget main, kami ke resto. Beli susu seger sama makan sosis. Harga susu seger 12k, makanan sosis2an rata2 50rb. Untuk sosis rasa enak, cuma kurang banyak, eaaa... untuk susu, ga recomended ya di lidah kami karena rasa susu nya ga

Salju-saljuan

Hari ini duo Fa bikin bakpao isi coklat. Mengantisipasi biar coklat isiannya ga dimakan, di awal masing-masing dapat jatah 1 potong coklat blok. Kak Fa bisa menahan tidak makan coklat blok selama membuat bakpao, sedangkan adek begitu dapat adonan langsung kabur makan coklat bloknya.  Singkat cerita, bakpao pun jadi. Alhamdulillah ludes tak bersisa. Cuma Dek Fa makannya digrogoti tengahnga aja. Sorenya, anak-anak main bersama teman-temannya. Eh, mereka main gabus sterofom digosok-gosok ke pohon jadi seperti salju. Kreatif kan... #tantangan10hari #gameslevel9 #kuliahbunsayiip #thinkcreative

Kue Obi Isi Coklat

Gambar
Tadi pagi ribet sekali rumah, anak-anak nangis minta ditemenin, ayah mau kerja, bunda masih usak usek di dapur. Maunya masak cepat, biar cepat ganti kerjaan, nyatanya malah dari jam 6 nguprek dapur sampai jam 9. Mbikin apa sih bunda? Kemarin dapat resep dari Umu Nasywa bikin kue Obi isi coklat. Super gampil. Lama ngerebus ubinya karena kegedan. Setelah di rebus, ubi setengah kilo ditambah 3,5 sdm sagu. Diulet-ulet sama Kak Fa yang mau bantuin. Eh, adek Fa mau ikutan. Akhirnya kita kerjain barengan. Pas mulai buletin adonan nih mulai rusuh lagi. Masing-masing ambil adonan, dibulat-bulat, dipipihin mau diisi coklat. Tangan mungil mereka hanya mampu membuat adonan kecil-kecil, sedangkan coklatnya gedhe gedhe. Akhirnya coklat ga jadi isi coklat deh, hihi... Akhirnya menyediakan ekstra coklat biar semua adonan terisi coklat. Alhamdulillah ayah dan anak-anak suka. Terimakasih resepnya Umu Nasywa. #tantangan10hari #gameslevel9 #kuliahbunsayiip #thinkcreative

Ronce Manik-Manik

Hari ini Kak Fa menemani Bunda ke pasar. Ceritanya pengen beli bahan-bahan kue. Teruw cari manik-manik sekalian di pasar. Sampai rumah, Kakak antusias bongkar manik-maniknya, dibantuin adek yang baru bangun tidur tentunya. Tidak lama, mereka meronce manik-manik, menggunakan jarum jahit dan benang karena lubang manik-maniknya cukup kecil. Dua-duanya fokus banget, sampai Kak Fa berhasil meronce 25an manik-manik, dan adek baru 5 atau 6. Tetapi keisengan Kak Fa tak tertahan. Manik-manik adek dilepasin karena dia ingin mengambil manik-manik terbawah. Setelah itu, dek Fa udah ga semangat main manik-manik. Njelimet mungkin, karena dia konsisten memilih manik-manik ukuran terkecil. Sedangkan Kakaknya meronce aneka rupa manik-manik. Kakak Fa mencoba sampai gemas, wadah manik-manik pun ditumpah di depan rumah. Dia punguti satu persatu, tapi akhirnya tumpah lagi. Alhamdulillah hari ini belajar motorik halus untuk duo Fa. Bunda senang karena mereka berdua bisa mengerjakan tantangan mero

Buaya Buayaan

Tetiba inget mainan masa kecil dikala mau tidur. Kami melipat ujung selimut menjadi segitiga. Dalam kondisi terlentang, tangan dimasukkan dalam lipatan selimut, kemudian digulung menyerupai buaya. Ya, dulu suka menyamar menjadi buaya dari hasil diajarin bulik. Alhasil dicobakan ke anak-anak, meski ga 100% yakin lipatan selimutnya nya sesuai dengan pas dulu diajari bulik. Anak-anak suka sampai berulang kali giliran jadi buaya. Setelah itu, Kak Fa nemu kabel obat nyamuk elektrik yang tidak terpakai. Eh, trus ngajak bunda megangin tali, adeknya disuruh lompat. Setelah itu gantian adeknya disuruh megang, dia yang lompat. Oalah Nak, besok bunda belikan karet gelang, kitta anyam buat main lompat tali yes... #tantangan10hari #gameslevel9 #kuliahbunsayiip #thinkcreative

Separuh Kelapa, Semangkuk Bubur, Sepiring Nasi Kuning

Kemarin saat berbelanja ingin rasanya beli kelapa yang sudah terbelah dua. Entah buat apa, mumpung murah dibeli saja. Konsekuensi datang pagi harinya. Rasa-rasanyaingin membuat aneka makanan mengandung santan. Akhirnya dibuatlah bubur kacang ijo dan nasi kuning bermodalkan 1/2 butir kelapa. Kebetulan saya termasuk orang yang jarang belanja, sampai parutan kelapa saja tidak punya. Akhirnya kelapa diparut menggunakan parutan keju yang jelas memakan waktu dan parutannya masih kasar. Asyik memarut kelapa sampai-sampai tak terasa burjo pun matang. Akhirnya segera memeras santan dan menyiapkan beras untuk diolah menjadi nasi kuning. Mikir cepat lauk apa yang mau disiapkan, akhirnya memutuskan masak kering tempe. Jadi, sambil mengiris-iris duo bawang sambil menggoreng tempe. Jam 8.12 sajian yang disiapkan dari jam 6,15 baru matang. Untungnya anak-anak juga bisa dikondisikan, meskipun awalnya minta bantu paru kelapa, goreng tempe dan sebagainya. Mereka asyik main ngublek di kamar ditingg

Membuat Kue Kukus Keju

Malam ini malam ke 3 ayah ada pekerjaan dan agenda organisasi berturut-turut. Dan 3 malam kemarin full dilalui dengan membaca, menggambar, dan mewarnai buku. Bunda perlu mencarikan altenatif kegiatan lain. Berpikir mau memasak apa, antara donat tapi kehabisan gula halus atau coba-coba bikin kue kukus keju. Akhirnya, kami eksekusi kue kukus keju. Anak-anak awalnya diijinkan mengaduk-aduk telur dan gula menggunakan whisk. Eh, mereka malah asyik mainan, tuker-an whisk dan sudip, hampir numplak  adonan, dan sebagainya membuat emak hilang kesabaran. Akhirnya, dieksekusi sendiri. Ini asli resep yang ada dikepala dengan kendala kehabisan soda kue dan double acting baking soda. Jadi hanya menggunakan single acting baking soda yang sudah dibeli lama syekali. Menyedihkan karena akhirnya adonan gagal merekah. Evaluasinya karena pake keju yang meleleh terkena panas jadi adonan tambah basah berminyak sehingga gagal mengembang dengan sempurna. Namanya coba-coba ya, belum intip resep sungguhan.

Berkenalan dengan Sapi Laut

Gambar
Fathiya dan Fatima sedang mebuka-buka buku di meja belajar. Fathiya membuka buku kesukaannya tentang laut. Fatima membuka buku gambar dan mulai menggambar sebisanya. Suasana cukup hening sampai Fathiya memanggil Bunda. "Bunda, sini deh", ucap Fathiya setengah teriak. "Ada apa, Nak. Bunda sedang mencuci piring", jawab Bunda sembari berjalan ke kamar. Setelah tiba di kamar, Fathiya meminta Bunda melihat gambar dalam bukunya. "Ini gambar apa, Bund?" tanyanya penasaran melihat binatang tak berkaki berukuran sangat besar. "Hmm, coba bunda lihat, apa ya? Ooo, sapi laut, Nak", kata Bunda setelah membaca penjelasan di gambar. "Sapi laut?" tanya Kak Fathiya heran. "Iya sapi laut. Mirip ya sama singa dan anjing laut, cuma ukurannya lebih besar", terang Bunda sambil menunjuk gambar singa dan anjing laut. "Mirip-mirip ya. Tau ga kenapa disebut sapi laut?" Fathiya dan Fatima hanya menggele

Isu Keamanan Monosodium Glutamate (MSG)

Monosodium glutamat atau yang umunya dikenal sebagai MSG merupakan zat penajam rasa makanan ( enhanced flavouring agent ) yang memberikan rasa umami. Rasa umami atau gurih ditemukan oleh Profesor Kimia dari Jepang bernama Kikunae Ikeda. Monosodium glutamat merupakan bentuk garam natrium dari asam amino glutamat. Glutamat adalah asam amino alami yang diproduksi oleh tubuh sampai 50 g setiap harinya dan berfungsi sebagai neurotransmiter. Beberapa produk makanan seperti keju, susu, ikan juga mengandung glutamat alami. Konsumsi MSG lebih dari 5 g, akan dapat meningkatkan level glutamat dalam darah, akan tetapi hal ini tidak berlangsung lama.  Rata-rata orang Amerika mengkonsumsi 11 g glutamat setiap harinya yang berasal dari makanan alami dan kurang dari 1 g dari MSG. Konsumsi MSG rata-rata di Asia adalah 1,2-1,7 g/hari sedangkan di Eropa 0,3-0,5 g/hari. Batas aman konsumsi MSG adalah 16mg/kg/hari. Konsumsi MSG tertinggi saat ini ada di negara China (55%), dan beberapa negara di Asia,

Arisan

Hari ini kakak arin kedatangan tamu spesial. Memang biasanya rutin tiap bulan sekali ketemuan, istimewanya karena kali ini di rumah duo Fa. Dari kemarin kakak antusias bantu bunda buat donat, belanja ayam, dan sayuran. Tiap ketemuan ditarik iuran 10 ribu untuk konsumsi. Biar bisa menyiapkan beberapa makanan dengan budget segitu, kami pilih masak sendiri. Bejibaku setengah hari, kami sajikan donat, bakwan jagung, jelly, tempe goreng, cilok, soto ayam, kerupuk lengkap dengan sambelnya. Alhamdulillah, sampe kenyang makannya. Selesai makan, barulah arisan dimulai. Tuan rumahlah yang dapat jatah arisan. Alhamdulillah, tambah seneng habis puas masak, makan dapat uang. Kakak Fa jadi tau, kalau arisan itu salah satu cara menabung. Uang arisannya katanya mau untuk beli eskrim. Hehe, tapi bunda usul, gimana kalau untuk beli cat aja? Kita cat supaya rumahnya terlihat cerah dan bersih. #tantangan10hari #gameslevel8 #kuliahbunsayiip #rejekiitupastikemuliaanharusdicari

Tabungan Mainstream

Recehan 500-1000 perak adalah barang yang diburu duo Fa. Terkadang mereka sampai berebutan koin hanya demi mampu memasukkan koin-koin itu ke dalam celengan. Awalnya kami mengajari nabung di celwngan buat melatih gerakan motorik mereka, sampai sekarang mereka sangat terbiasa. Tiap melihat receh langsung lari ke kaleng tabungan. Sebelumnya, kami memasukkan semua jenis koin ke dalam celengan. Setelah dibongkar, celengan berdimensi 1 L hanya terisikan puluhan ribu rupiah karena banyak koin 100-200. Di dalam celengan baru kami batasi, hanya koin 500-1000 saja yang ditabung. Selain itu dimasukkan ke kaleng infaq untuk masjid (ditambah yang kertas lho ya :p) Kemarin saya mendapatkan 2 uang koin 500an kembalian belanja. Saya panggil anak-anak, dan mereka satu per satu memasukkan koin, setelah itu mereka bertepuk tangan bahagia. Bahagia karena kaleng celengan sudah 4/5 terisi penuh. Kami bersiap merencanakan apa yang akan kami lakukan dengan koin-koin itu... #tantangan10hari #gameslevel8

Hore Buku Baru

Gambar
Mengapresiasi anak bagi kami salah satunya dengan menghadiahkan buku. Masih jarang-jarang sih, tapi bisa membelikan buku adalah kebahagian tersendiri untuk saya. Apalagi setelah bukunya sampai, Kakak langsung apreciate banget dengan membawa bukunya kemana2 dan dicorat coret diwarnai. Ya gapapa, namanya buku aktivitas memang untuk itu. Saat buku baru datang, mereka melihat buntelan paket tapi entah ga tau harus bagaimana bukanya karena isolasinya kuat banget. Ikut ribut cari gunting, tapi berujung dibuka pake gigi bunda, hihi. Begitu lihat buku dan gantungan kuncinya, mereka langsung rebutan. Buku disamber kakak dan gantungan kunci adek. Kakak ngambek mau ganci, untung ada ganci hadiah dari om. Alhamdulillah, disampaikan buku ini untuk belajar dan bermain kakak. Bunda beli dari uang hasil jualan bukunya bunda. Karena kakak sudah jadi kakak yang baik, bisa bantuin bunda momong adek. Begitu, sehingga anak merasa dihargai dan terpacu untuk menghasilkan banyak kebaikan lagi. #tantanga

Produksi Nugget Tahu

Gambar
Yuhu, kemarin gagal beli ayam giling jadi gagal bikin nugget. Tetiba di rumah kering kerontang ga ada apa-apa untuk dimasak kecuali 2 potong tahu. Kalau cuma digoreng anak-anak belum tentu mau makan. Jadilah kepikiran untuk mengolah nugget tahu. Saya ajak anak-anak untuk bikin nugget, dari mulai memetik daun pisang, sampai mengukus adonan mereka membantu sebisanya. Sampai akhirnya nugget siap digoreng saat mereka pulang dari bermain. Alhamdulillah modal 2 kotak tahu jadi 20 iris nugget yang dipakai untuk lauk makan siang dan malam. Emak tersalurkan keinginan masak nuggetnya, irit pula karena memanfaatkan bahan seadanya. Anak-anak belajar bikin nugget dan jadi punya lauk untuk makan yang rasanya scale up daripada tahu goreng saja. #tantangan10hari #gameslevel8 #kuliahbunsayiip #rejekiitupastikemuliaanyangdicari

Belanja

Sabtu lalu pas kebetulan takziah di tempat yang lumayan jauh dan melewati banyak supermarket, kami menyempatkan diri ke salah satu gerai supermarket. Niatnya mau beli ayam giling untuk bikin nugget. Ternyata lebih murah beli nugget jadi dari pada beli ayam gilingnya. Dan karena jarang ke supermarket, anak-anak bukan main girangnya. Mereka seolah-olah ingin mengambil apapun yang menarik dan memasukkannya ke troli. Mereka asik memilih, namun tak ada satupun yang masuk keranjang kecuali susu UHT. Ya, susu menjadi jajanan favorit mereka sejak mereka di mana-mana lebih dibolehkan beli susu UHT daripada yang lain. Awalnya saya sudah memilih susu 1L, biar irit. Tapi anak-anak kekeh mau susu kotak. Akhirnya, biar tidak kebanyakan minum susu (karena seberapapun banyak stok susu pasti akan habis oleh duo), susu 1 L diletakkan. Kamipun berjalan keluar menenteng tas belanjaan isi tepung, susu kotak, coffemix keluar, melupakan ayam giling yang niat ingsun mau banget dibeli untuk bikin nugget.

Kenapa Kak Fa Tidak Punya TV?

Kakak adik duo Fa lagi seneng main ke rumah tetangga yang kebetulan ada TV dan sering on saat mereka main. Saya ga masalah sih, toh ujung-ujungnya mereka asyik main pasir di depan rumah, tidak nonton TV. Tapi tadi tetiba kakak bertanya ke Bunda, kok di rumah ga ada TV sih? Ditanya begitu cukup hela nafas dan perlahan ngobrol sama kakak. Memangnya Kakak suka TV? "Kan bisa liay Upin-ipin" katanya. B: O, jadi suka TV karena ada Upin-Ipin. Emang kakak mau liat terus? K: Tapikan berubah-berubah kalau di TV itu. Mmm, di TV ada jerapah ga? B: Jerapah kan di leptop (terus nyanyi intro video jerapah dan dia ikut joget). Kan, di rumah udah ada laptop, ga perlu TV K: (udah ga pengen TV lagi) Begitulah, sebenernya anak kalau diajak ngobrol dan ketemu titik interestnya enak. Anak ga ngambek, emak ga capek. Uang juga tidak perlu melayang. #tantangan10hari #gameslevel8 #kuliahbunsayiip #rejekiitupastikemuliaanharusdicari

Menabung Deposito

Gambar
Kemarin kami berkesempatan silaturahmi dengan teman-teman panitia wisuda mtrikulasi IP Bogor. Saya berniat berangkat naik bis pusaka bersama anak-anak. Tapi sama ayahnya tidak diperbolehkan. Jadilah kami berangkat bersama sekaligus ayah mau ke bank untuk pembukuan deposito kakak dan adik. Uang THR mereka lumayan banyak, tidak mungkin kami masukkan ke celengan recehan di rumah. Deposito kami pilih biar jelas itu uang anak-anak, sedangkan di buku tabungan uang gaji ayah. Beberapa teman ada yang membukakan rekening tabungan junior di bank, tapi kami belum lakukan karena menurut kami ribet ke banknya untuk menabung. Sampai tempat makan, anak-anak ikut saya dan saya sampaikan ayah mau ke bank untuk simpan uang THR kakak dan adik. Mereka belum paham banget, tapi tetap kami beritahu. Pas sampai rumah, kami perlihatkan lembar depositonya dan disampaikan ada uang sekian milik kakak-adik di sini. Diambil besok-besok kalau butuh ya... #tantangan10hari #gameslevel8 #kuliahbunsayiip

Menahan Diri dari Jajan

Jajan itu memang racun untuk anak-anak saya. Terlebih karena di dekat rumah banyaaak sekali yang jual makanan. Anak-anak suka main gitu ke depan rumah yang jualan. Karena gak enak kalo cuman nongkrong doang, jadi terkadang beli. Eh, lama-lama keterusan. Kadang kemauan jajannya itu ga terbendung. Pusing jujur ngadepin anak yang pengen jajan. Apalagi sebenernya emaknya udah 'merasa' rajin masak, supaya mereka kenyang makan di rumah dan ga perlu jajan-jajan lagi. Saya sudah sampaikan ke anak, sesekali saja jajan boleh. Itupun jenis makanan tertentu. Bukan apa-apa, karena jajan itu sebenernya bukan pemenuhan kebutuhan primer. Dan terkadang malah membawa dampak buruk untuk kesehatan tubuh. Juga kesehatan kantong. Mereka meski masih anak-anak, perlu belajar untuk tidak jajan melulu. Hal ini bisa menjadi kebiasaan sampai saat esok mereka dewasa. Mencegah mereka dari pola konsumerisme perlu dilakukan sejak dini meski berat dan penuh tangis. Saya kadang menolak jajan, membiarkan

Memilih Mainan

Gambar
Ada seorang sahabat saya yang sedang beralih profesi. Dari seorang wanita karir menjadi seorang full time mother. Kemudian, dia membuka lapak mainan preloved anak-anaknya. Saat itu saya berniat nglarisi karena tetarik dengan beberapa mainan yang preloved tapi masih baru bekas kado. Saya sampaikan keinginan saya ke suami, dan gagal di acc. Saat itu saya jawab asal aja, karena di rumah minim mainan dan ada mobil-mobilan yang dia suka mainin. Walhasil ngambek lah karena ga di acc. Tapi kemudian setelah calm down, kita ngobrol lagi jenis mainan apa yang baik buat anak dan bisa memmfasilitasi kreativitas anak. Sejauh ini cuma punya lego, puzzle sederhana dan pensil warna untuk oret-oret. Ya, kalau dipikir-pikir, lama juga sudah tidak membelikan mereka mainan. Terkadang mereka juga mau beli ketika melihat mainan. Kami ingat-ingat, mereka lagi suka sama mobilan dan juga mau mainan masak-masakan yang sebelumnya kakak mau beli tapi tidak di-acc karena kemahalan. Akhirnya, suami denga

Belajar Cerdas Finansial Bersama Anak

Gambar
Sepulang mudik kerasa banget uang saya habis tak bersisa. Sedangkan nak-anak kebalikannya, uang mereka mendadak melipat tajam. Karena belum ingin dibelanjakan dan anak-anak belum terbiasa planning membeli barang atau mainan, kami berencana memasukkan uang itu ke deposit. Kalau dibiarkan di rumah, bisa habis diambil emaknya yang kantongnya mengering. Anak-anak sebenarnya belum kenal deposit, kalau menabung uang receh, sudah dibiaksakan sejak 1 tahun. Selain melatih motorik kasar mereka memasukkan uang ke celengan, juga sebagai pembelajaran menabung. Di rumah kami saat ini ada 2 tabungan, untuk masjid dan tabungan yang rencananya untuk beli sepeda. Karena beli sepeda sudah dibelikan kakungnya, kami perlu membuat target beli apa selanjutnya... bingung juga karena taunya cuma beli baju dan buku... Hari ini, anak2 bongkar2 celengan untuk masjid. Karen celengannya gampang dibuka, sering uang celengan tiba-tiba tercecer di lantai. Alhamdulillah setelah dikasi tau itu uang untuk sedekah

Momong Adek

Kakak Arin alhamdulillah sekarang bisa momong Adek. Bisa bercerita dan memberi pengertian ke Adek akan suatu hal. Bisa ngecup-cup adek semisal adek nangis. Kakak bahkan sudah bisa protes kalau dia ngomong ga didengarkan, baik oleh Bunda ataupun Adek. Jadi sekarang harus benar-benar pay attention buat Kakak ketika dia ngomong dengan cepat dan banyak (tanpa jeda) #tantangan10hari #gamelevel7 #kuliahbunsayiip #setiapanakadalahbintang

Merayu

Salah satu kemampuan komunikasi Kakak Arin sekarang adalah merayu Bunda. Hihi, ga tau ni, sepertinya sejak diajak training Hypnoparenting, dia suka senyum2 dan bilang "Bunda, marah ya?". Marah sih iya, cuma langsung ilang liat tingkah nggemesinnya. Alhamdulillah training hypnoparenting ga hanya bermanfaat bua ayah bunda, tapi buat Kakak yang punya jurus baru menghadapi kemarahan bunda. #tantangan10hari #gamelevel7 #kuliahbunsayiip #setiapanakadalahbintang

Meniru Perintah Bunda

Namanya anak-anak ahli meniru. Kakak termasuk anak-anak yang keiginan bicaranya banyak. Bahkan saking (mungkin) tidak ada bahan yang diomongin, dia suka meniru kata-kata bunda. Dan yang paling seneng banget dia lakukan adalah menirukan bunda memberi perintah, nasehat ataupun peringatan ke adek. Hihi, ketauan ya Bundanya suka ngatur ini itu. Dalam teori komunikasi produktif ga boleh lho ya ngasi-ngasi peringatan/ancaman ke anak, tapi masih kadang suka kelepasan aja. Bismillah ya, dengan Kakak niru-niru bisa jadi bahan evaluasi biar bunda lebih baik tutur katanya ke anak2... #tantangan10hari #gamelevel7 #kuliahbunsayiip #semuaanakadalahbintang

Menirukan Ngaji

Momen Ramadhan tentunya ayah bunda tambah sregep mantengin Al Qur'an ya. Nah, si Kakak juga sekarang ikut-ikutan baca Al Qur'an. Meski dia mengulang-ulang Al Fatihah dan An Nas saja. Bunda sudah seneng Kakak sudah lumayan lancar baca Al Fatihah dan bisa menirukan bacaan Al Ikhlas, Al Falaq, An Nas dan ayat-ayat awal An Naba. #tantangan10hari #gamelevel7 #kuliahbunsayiip #semuaanakadalahbintang

Menirukan Lagu

Kakak lagi seneng nonton video Momon tentang menjaga lingkungan. Dalam video berdurasi 24 menit itu, dia suka melihat monyet dan kura-kura yang suka membuang sampah. Sayangnya si monyet buang sampah di sungai, sampai2 dia menghasut kura2 ikut buang sampah ke sungai. Nah, lagunya juga menyenangkan. "Jangan buang sampah sembarangan, buang sampah ditempatnya"... eh, setelah beberapa kali menonton video, kakak suka mengikuti lagu tersebut. Lagu itu juga bisa bunda gunakan untuk mendorong Kakak buang sampah di tempat sampah... #tantanga10hari #gamelevel7 #kuliahbunsayiip #semuaanakadalahbintang

Berkomunikasi dengan Orang Dewasa

Sabtu pekan lalu Kakak dan adek ikut bantu bunda sortir baju untuk kegiatan Garage Sale IP Bogor. Kalau saya sih bawa anak2 ga ada khawatirnya. Pasti bisa mengkondisikan mereka. Dan alhamdulillah mereka main sendiri. Tentu ini tak lepas karena dibekali mainan oleh tuan rumah (Bude Ella). Saat break sholat dhuhur, saya tinggal mereka. Dan ternyata mereka asik sendiri, ngobrol sama Bude Ella. Ketika ditanya bisa jawab dan berani juga bertanya. Seneng ya bunda dengernya... #tantangan10hari #gamelevel7 #kuliahbunsayiip #semuaanakadalahbintang

Melatih Kemampuan Negosiasi

Hihi, ini hal paling seru. Meliha duo Aza bernegosiasi. Ceritanya, Jumat malam Ayah pulang membawa 20 kardus berisi paket sembako untuk dibagikan ke tetangga. Sabtu pagi sudah dibuka 1 kardus jatah keluarga kami. Eh, karena masih ingin bermain, si Kakak merajuk mau buka kardus-kardus yang lainnya. Abinya bertanya, kenapa harus dibuka? Arin jawab muter tapi tetap berusaha membujuk ayahnya untuk membuka kardus. Ayah ga mau kalah, terus menanyakan kenapa mau dibuka? Akhirnya motif terungkap, ingin makan biskuit coklatnya. Nak, kalau begitu solusinya bukan buka kardus :) #tantangan10hari #gamelevel7 #kuliahbunsayiip #semuaanakadalahbintang

Bercerita Bersama Teman

Gambar
Alhamdulillah akhir-akhir ini anak-anak punya teman main yang klop (ga pernah rusuh dan marahan). Setiap ada kesempatan mereka inginnya main bersama teman baru itu. Bertambah teman artinya menambah jam terbang dia berkomunikasi. Karena temannya ini meski laki-laki tapi suka ngomong, jadinya arin bisa punya partner bicara interaktif. Dia harus bisa menaklukan barrier komunikasi, dengan berbicara jelas akan apa yang dia inginkan supaya lawan bicaranya tau apa keinginannya. Kalau biasanya sama adek, dia cenderung dominan dan adek cenderung meniru saja kata-katanya. Satu hal yang bisa saya pelajari kemudian adalah Arin ini perempuan dan kemampuan belajar bicaranya lebih dari laki-laki. Seperti ketika mengucap kata lapangan, Arin lebih baik karena sudah bisa mengucapkan "lapang-an", sedangkan temannya laki-laki yang sudah berusia 5 th masih kesusahan menyebut lapangan. Meski tak menutup kemungkinan, anak laki-laki memikiki kemampuan bahasa yang baik, tergantung dari stimulus y

Kakak Bintang Bunda

Gambar
Salah satu kemampuan yang harus diasah anak adalah kemampuan menyatakan pendapat. Meski itu pahit, pendapat harus disampaikan. Nah, itu juga yang dilakukan kakak. Bukannya saya sengaja menstimulasi, akan tetapi Jumat siang kemarin sempat ada insiden. Waktu tidur siang, adek sudah mengantuk dan setengah tidur. Kakak masih ingin bercanda dan terus "mengajak adek bermain". Ditengah kengantukan saya, saya menariknya menyuruhnya diam. Tak disangka, kakak langsung menangis dan bilang "Bunda ga sayang Arin. Bunda galak"... Ibu mana yang tidak galau dibilangin anaknya begitu. Langsung saja saya peluk dia, membiarkan adek menangis karena masih mau Nen. Saya langsung minta maaf. Berterimakasih karena dia mau mengingatkan bunda. Sikap kritisnya harus diapresiasi. Dan saya juga harus lebih bisa mengontrol diri. Biar kakak adek merasa kasih-sayangn orang tuanya tidak berat sebelah. I love u so much and so proud of u kakak #gamekevel7 #Tantangan10hari #kuliahbunsayi

Gemar Bercerita

Alhamdulillah, memasuki hari pertama Ramadhan berbarengan dengan tantangan baru di Bunda Sayang. Temanya adalah "Setiap Anak adalah Bintang". Kali ini, saya akan mengamati potensi Kakak Fa. Apa aja sih yang bisa dikembangkan dari potensinya? Melalui beberapa pengamatan (bukan hanya kemarin saja, hihi), Kakak ini termasuk senang bercerita lho. Tapi pronounce kata dan penguasaan vocabularynya sayang masiiih sangat terbatas. Untuk meningkatkan kemampuan bahasanya, saya mengupayakan untuk membacakannya buku, mengajaknya bercerita. Seperti semalam, dia membaca Gajah Abrahah yang dia hampir hafal seluruhnya. Namun ada beberapa kata yang hanya dia mampu ucapkan tapi belum mengerti. Untuk itu, sambil membaca, juga sambil ditunjukkan apa itu gading, belalai, pemburu dan lain-lain. Eh, tetiba kakak ingat, sebulan lalu habis lihat gajah. Saya memancingnya dengan bertanya, oya? Kapan? Dimana? Bagaimana gajahnya? Dll. Dia pun menceritakan gajahnya jauh sekali, naik kereta (iya, kare

Melihat Bangun Ruang

Gambar
Hari ini kami dalam perjalanan ke Bandung naik kereta. Di kerea mereka menemukan tempat minum yang bisa dilipat. Jadilah mereka belajar bangun ruang. Ternyata, tempat minum bisa dilipat dibuka begitu ya... Selain itu, kakak tau bahwa ini perjalanan jauh. Jauh sekali. Makanya dia lama di kereta. Semakin jauh, semakin lama dia berada di kereta... #harike6 #tantangan10hari #level6 #kuliahbunsayiip #ilovemath #matharoundus

Makan ala Matematika

Hari ini anak2 bangun pagi setelah subuh persis, saat bunda baru menanak nasi dan selesai membuat mie dari kuah soto. Eksperimen gitu memanfaatkan sisa kuah soto. Lumayan lah rasanya jadi mie goreng rasa soto. Awalnya mau hajar sendiri, yeee, rejekinya anak2 pas mateng pas bangun. Jadilah bangun tidur ngemil mie, bunda suapin. Pas belanja, tukang sayurnya belum datang. Kami menunggu di lapangan sambil sepedaan. Habis belanja, masih harus nemenin main. Pulang langsung bersihin dan goreng ikan. Selesai masak, bunda masih uprek nyelesein pesanan jenang mutiaranya kakak. Nah, ternyata kakak makan sendiri ikan goreng sambil nunggu bunda masak. Kakak belajar memisahkan duri ikan, mengukur seberapa banyak nasi dan ikan yang harus disuapkan ke mulutnya sendiri. And she did great. Melihat kakak maem sendiri, adek ikut makan sendiri juga. Tapi bunda bantu pisahin duri dan dagingnya, selebihnya adek juga makan sendiri dengan tangan. Selain itu, kami juga belajar menghitung lebar lapangan deng

Menyusun Menara Lego

Gambar
Pagi-pagi bangun tidur, Kakak dan Adek melihat lego masih berserakan, sisa mereka bermain semalam. Lanjutlah Kakak dan Adek pagi-pagi bermain lego. Adek sibuk menumpuk lego-lego yang paling kecil, berwarna biru. Adek dengan telaten memunguti lego paling kecil, menatanya di atas tumpukan lego pink dan hijau sisa kakak semalam. Nah, jadilah lego mirip bis karya adek. Sedangkan Kakak, dia melanjutkan aksinya semalam. Semalam memang dia asyik membuat mainan lego bersama Ayah. Kakak membuat menara lego berwarna kuning yang pagi ini sudah hancur berkeping-keping. Dia mulai menyusunnya lagi, memilah lego kuning segi empat diantara lego persegi panjang aneka ukuran. Mungkin dia terinspirasi dari Monas yang dia lihat sebelumnya saat berpergian naik kereta. Kakak kesulitan mendirikan menara kuningnya. Dua kali jatuh hancur, disusun lagi dan diberdirikan masih saja gagal. Kakak mulai merengek. Tapi, segera bunda ajari bagaimana supaya lego bisa berdiri, tidak jatuh berserakan. Bunda hanya mem

Matematika Memotong Kuku

Senin pagi bunda teringat, kuku kakak adek panjang-panjang. Jadilah belajar matematika sambil belajar matematika. Mulai dari menghitung jumlah jari, membedakan tangan kanan dan kiri serta kaki kanan dan kiri. Setelahnya, adek yang lagi terlelap tidur juga dipotong kukunya. Kakak kemudian membandingkan tangan adek dengan tangannya. Sama, kata kakak. Tapi, tangan kakak lebih besar dari adek. Kakak pun belajar perbandingan. Selain itu, lagi-lagi kami main lego, main kerikil dan pasir. Kerikil itu diibaratkan sayur yang dimasukkan kresek. Jadilah mereka jualan sayur, "Sayur, sayur. Pak, beli." Mereka juga kenalan sama Slime, mainan yang dibuat anak tetangga. #harike5 #tantangan10hari #gamelevel6 #kuliahbunsayiip #ilovemath #matharoundus

Contoh Stimulasi Matematika Logis

Hari ini sedari pagi, anak2 bangun bersiap membantu bunda melakukan pelayanan kesehatan. Selain itu, kami dapat jatah konsumsi 2 nasi box untuk acara pengajian kelurahan. Berkejaran dengan waktu, kami memasak nasi, melihat kegiatan senam nusantara di lapangan voli sambil menunggu tukang sayur yang ternyata libur. Sebenarnya ingin ikut senam, adek sudah menggoyangkan badan seiring alunan musik asyik. Ya, mereka belajar harmoni alunan musik senam dan implementasi gerakan senam yang dilakukan oleh warga perumahan. Terdesak waktu, kami kemudian terpaksa membeli lauk matang untuk nasi boks, serta beberapa gorengan untuk mengganjal perut anak-anak. Mereka tahu, ketika membeli sesuatu, mereka harus membayar. Kali ini bunda memegang sendiri uangnya, jadi mereka tidak kebagian kesempatan bertransaksi. Kamipun bersiap kilat, dan jam 7.10 menit kami meluncur dari rumah. Kami mengantarkan nasi boks dan berangkat menuju lokasi pelayanan kesehatan. Perjalanan agak lama karena kami banyak berhent

Belajar Matematika

Gambar
Hari ini, pas ada jadwal wawancara untuk PG nya kakak. Aras-arasen sih, hehe... karena belum mantep mem-PG-kan Kakak... rasanya ga rela gitu, tapi ayahnya pengen Kakak PAUD biar sosialisasi gitu. Karena belum sempat debat, diturutin aja... Selain itu, kami mampir ke Masjid Al Madina, belajar di perpustakaannya. Pas ada gambar Papa, Mama dan anak Gajah. Sambilah kakak belajar Matematika, menyebutkan mana gajah yang paling besar. Setelah baca gajah, eh, kakak iseng minum air dari tutup botol. Awalnya bunda yang nuang. Selajutnya, dia mencoba menuang sendiri air dari botol ke tutupnya. Dua kali mencoba, sukses luber... masih belajar menaksir jumlah yang tepat ya Kak... Matematika tidak hanya hitungan, menaksir takaran, menentukan besar kecil juga bagian dari matematika. Kita belajar bersama ya Kak. #harike1 #tantangan10hari #gamelevel6 #kuliahbunsayiip #ilovemath #matharoundus

Petualangan Putri Puri Joglo

Alkisah, tumbuh dua putri cantik sholihah di Puri Joglo. Sang Kakak, Faith, seorang anak yang lincah dan gemar bercerita. Sedangkan sang Adik, Trust, petualang pemberani. Puri Joglo selalu ramai dengan aktivitas anak-anak. Letaknya persis di pinggir pemukiman padat penduduk. Di depannya terhampar sawah dan sungai, serta di belakangnya terdapat hutan kecil8. Anak-anak suka ke Puri. Mereka menikmati berjalan melewati sawah dan sungai. Suatu pagi, Kak Faith bercerita seru kepada adiknya, Trust... Faith: Trust, kemarin Kakak melihat kuda lho Trust: Kuda? Faith: Bukan, maksudku, kuda liar yang muncul dari hutan seberang... Trust: Oh ya? Apakah sama dengan kuda penarik bendi kita? Faith: Tentu berbeda, kuda liar lebih gagah... Trust: Gagah? Wah, jadi dia berbadan besar? Aku tertarik untuk melihatnya. Faith: Kuda itu tampak malu-malu. Saat aku mendekatinya, dia justru berlari ke dalam hutan Trust: Kenapa tidak kita ke hutan dan melihatnya langsung? Tanpa pikir panjang, kedua pu

Pohon Literasiku

Gambar
Membacakan anak buku adalah tantangan, terutama saat menjelang tidur. Ketika kantuk datang dan sambil mata terpejm dan mengigau ga karuan. Sedangkan anak, masih mendengarkan dengan kebingungan. Yah, emak kudu setrong buat bacain buku anak. Selain itu, konsisten menulis laporan juga jadi tantangan tersendiri. Memang idealnya, pohon literasi dibuat lebih dulu, sehingga di jalan tinggal tulis-tempel. Dan saya baru mengerjakan saat H8, dan setelahnya, pohon dioret anak2 saat saya mencoba menuliskan daftar buku bacaan mereka. Mencatat ternyata berguna banget. Saya sendiri melihat, anak-anak dominan pada buku tertentu saja. Sehingga, beberapa kali saya mencoba menawarkan buku lain. Sesekali anak2 mau, tapi kadang juga menolak. Untuk memperkaya wawasan membaca, alhamdulillah memang sejak beberapa bulan meluangkan waktu 1 bulan sekali ke perpus, biar hemat juga, ga dikit2 beli, ehehe... Dan, in this last days, saya sampe lupa mereka baca apa aja, karena banyak banget. Beruang kutub, ul

Ulasan Cerita Anak Realis

Gambar
Judul Princess Rahima: Asyiknya Berbagi Karya: Yulia Nurul Irawan Ilustrator: Ferry Barryadi Penerbit: DAR! Mizan Tema Putri yang suka berbagi Tokoh Tokoh dalam cerita ini adalah Princess Rahima, Princess Aurora, dan Princess Rachel Penokohan Princess Rahima memiliki watak senang menolong, ramah, dan suka berbagi Kedua princess yang lain tidak digambarkan karakternya, mereka menjadi objek perbuatan baik Princess Rahima Latar Cerita ini berlatar di Istana Anggita, tempat tinggal Putri Rahima Alur Cerita ini menggunakan alur maju. Berikut ini garis besarnya : Pengenalan tokoh : mengenalkan princess Rahima yang ramah dan suka menolong Pengenalan konflik : Princess Rahima kedatangan tamu saudara sepupunya, Princess Aurora dan Princess Rachel Perjuangan : Princess Rahima harus menyambut kedatangan kedua saudara sepupunya dengan menyajikan es krim kesukaannya Klimaks : Princess Rahima menyajikan sendiri es krim kesukaannya pada saudara sepupunya Penyelesaia

Pohon Literasi

Gambar
Aslinya, tantangan level 5 ini, selain menstimulasi anak suka membaca, orang tua juga harus baca lho... kalau saya, saya baca terus tiap hari, bacain bacaan anak-anak, yang kebanyakan diulang tiap harinya. Saya sih inisiatif ambil yang lain, tapi anak tetep punya mau sendiri, dan akhirnya ikut maunya anak... Kadang, saya yang merasa hafal nekat aja mau story telling, eh, si anak tetep maunya dibacain... yah, baca lagi yang itu2 terus ya Nak, sabar, setiap hari ceritanya ga sama persis, hehe... Yang kasian juga adek, kaya kemarin minta dibacain burung dan nabi ibrahim, sama kakaknya disrobot ga boleh, akhirnya bunda baca kisah Nabi Ismail deh... cup cup adek, semoga kalau we time berdua bisa puas-puas baca yang dimau adek ya... Tantangan pohon pun dikejar 2 hari ini, namun masih belum selesaiii, tinggal isi, tapi rebutan ama anak... dan alhasil si pohon di orat-oret sendiri sama mereka :( tapi gapapa, kan emang itu pohon kaliaaan. Maaf ya Nak, cuma 2 buku bunda bacakan hari ini,

Ketika Anak Suka Dibacakan Buku

Wah, mode males emak masih on sampe hari Ahad. Bener-bener full kegiatan sampe ngantuk tak tertahankan. Akhirnya jam 7 malem dengan alibi menemani Adek tidur, bunda ketiduran sampai pagi harinya. Dan ternyata alhamdulillah, ayahnya bacain banyak buku. Mulai dari buku anak-anak sampai buku sejarah yang memang lagi dibaca ayahnya. Sayang, ayahnya ga inget pasti bacain apa aja, tapi antara lain 99 Doa Pilihan, kisah Nabi Musa dan Syu'aib, dan Dari Puncak Baghdad. Selain itu, kakak juga hafalan diulang-ulang surat al Fatihah dan beberapa doa. Akhirnya mereka berdua tidur, adek jam 9 dan kakak jam 10. #harike03 #tantangan10hari #gamelevel5 #kuliahbunsayiip #fothistochangeimustchangefirst

Menumbuhkan Minat Baca Anak

Membiasakan anak membaca dimulai dari kebiasaan orang tuanya membaca. Dan orang tua juga harus mengalahkan segala rasa lelah untuk membacakan anak berbagai buku cerita. Lelah dan terutama malas bener-bener musuh yang harus dilawan supaya budaya literasi anak-anak bisa tumbuh, dan tetep tumbuh subur dikala keinginan membacanya kuat. Hal ini yang saya rasakan di weekend kemarin yang lumayan banyak agenda offline dan kerjaan online... akhirnya ke skip hari kamis ga baca, jumat baca banyak banget, dan sabtunya alhamdulillah masih bisa baca walau sedikit. Dan keinginan membaca ini alhamdulillah lahir murni dari anak-anak. Jujur, sayanya sedang pusing dan lelah. Karena itu tidak banyak mengajak mereka membaca. Adek minta dibacakan burung hud-hud seperti biasanya, dan kakak doa-doa pilihan, gajah abrahah, dan kisah nabi Muhammad. Alhamdulillah, masih pada semangat baca meski ibunya ogah-ogahan. Yuk bunda, lawan lelah dan malas supaya anak semakin gemar membaca. #harike02 #tantangan10ha

Belajar Gaya Belajar Anak

Setiap anak itu unik dan memiliki cara belajar tersendiri. Seperti diketahui, ada beberapa tipe belajar anak, visual, auditori dan kinestetik. Bisa saja anak memiliki ke-3 tipikal belajar ini, tapi pasti ada salah satu yang dominan. Bagaimana mengetahuinya? Dari mengamati keseharian anak tentunya. Pada kesempatan ini, saya ingin mengamati tipe belajar visual. Dalam materi Bunda Sayang level 4, ada beberapa ciri yang dipaparkan, yaitu; 1. Bicara agak cepat Ya, Kak Fa termasuk anak yang bicaranya agak cepat. Baru saya sadar tadi ketika dugem bersama emak yang mengomentari Kak Fa yang lucu banget bicara cepet. Selain bicara cepet, dia mulai suka sekali bercerita... 2. Mementingkan penampilan dalam berpakaian/presentasi Nah, yang ini belum terlalu terlihat, cuma Kak Fa saat ini dalam kondisi suka pilih-pilih baju yang mau dipakai, seperti pagi tadi dia memilih memakai baju gaun bagus hanya untuk bermain di rumah. Tapi, memang anak cewek nalurinya suka yang cantik-cantikan? s

Berkenalan dengan Badut

Sabtu (13/1) Kakak Fa mendapatkan udangan ulang tahun dari tetangga. Sebenernya ini baru pertama Kak Fa pergi ke acara Ultah. Bagi kami orang tuanya juga acara itu tidak begitu penting. Tetapi, demi mengenalkan mereka pada lingkungan (karena kami baru pindah ke perumahan ini) dan supaya tidak menciderai perasaan yang ngundang (yang nyampein undangan Bu RT, masak iya ga dateng nanti ditanya-tanya emaknya), kami memutuskan datang. Kakak jadi tahu, jika diundang ke acara ulang tahun maka dia harus membawa kado. Untuk urusan kado ini diem-diem saya yang bungkus. Kalo mereka tau kadonya apa, bisa dipake maen sendiri. Dan, untungnya Kakak rela ya saat bungkusan kado itu diserahkan ke yang ultah. Kakak juga jadi tahu apa itu badut dan boneka Frozwn raksasa. Dia sukses nangis ga mau masuk ke tempat ulang tahun. Akhirnya kami di luar asik ngobrol sama ibu-ibu lain yang gak kebagian tempat duduk. Antri, ya, anak ini belajar antri untuk dapet bingkisan snack ultah. Acara mengantri gagal den

Membaca Buku Pilihan Kakak Fa

Beberapa pekan lalu kami berkesempatan main ke UI dalam rangka jalan-jalan nengok IBF (Islamic Book Fair). Ada 2 hal yang memang kami cari untuk Kakak, puzzle dan buku. Dan alhamdulillah kami mendapatkan 2 barang tersebut. Saat di pameran, sebenarnya kami tidak bisa leluasa memilih buku. Duo Fa asik keliling sendiri, sampe kami kehilangan mereka dan panik sendiri mencari mereka. Akhirnya kami banyak duduknya sambil mendengarkan artis cantik Meyda Safira membedah bukunya. Kakak pulang membawa puzle dan buku pilihannya sendiri. Bahkan buku itu sampai di-kekepin-, belum dibayar sudah dibawa lari. Padahal kami sudah punya bukunya di Jogja. Tak apalah, kami menghargai keinginan bulatnya untuk memilih buku tersebut. Dan akhirnya, hari-hari ini kami habiskan membaca buku tersebut, sampai dia hafal ceritanya. Pun malam hari Jum'at (12/1), sebelum tidur kakak meminta dibacakan buku Piyo kesayangannya. Dari buku itu, Kakak belajar mengenal hewan dan hewan yang diberi nama. Seperti toko

Belajar Menyambut Tamu

Hari Kamis (11/1), kami sekeluarga belajar menyambut tamu di rumah. Agendanya memasak burjo dan menata rumah. Dua kegatan ini kami lakukan dalam rangka memuliakan tamu, biar tamunya senang juga mengunjungi rumah kami. Alhamdulillah sejauh ini kami sangat senang saat ada tamu bertandang ke rumah. Apalagi jika anak kecil yang datang, kakak sangat senang mempunyai teman untuk diajak bermain. Saya sengaja ga bikin camilan macem-macem karena tidak memungkinkan memasak sambil membersamai anak main. Selain itu tamunya (teman-teman arisan saya) bawa makanan sendiri (hehe). Tapi ya tetep ada lah ya yang disuguhin, makanya memilih masak burjo yang praktis. Beli santan parut sama tinggal rebus kacang ijo, bisa disambi beberes. Pagi kami habiskan dengan bermain seperti biasa, jalan-jalan keluar rumah. Setelahnya anak-anak tidur, saya malah ngurus lipatan baju. Lumayan sejam disambi-sambi ternyata ga selesai sampai anak-anak bangun. Awalnya memang cuman melipat baju, tapi ujung-ujungnya membere

Ada Cinta Dari Dapur

Rabu (10/1) dimulai dengan hari yang berat untuk saya karena dari pagi anak-anak sudah ribut. Selanjutnya, demi menghilangkan stress, saya memilih melakukan pekerjaan ringan tapi menyenangkan untuk anak-anak. Akhirnya pagi itu saya sukses mengatasi stress saya dengan membuat rumah bertabur kacang hijau. Saya sengaja memilih membersihkan kacang hijau 1/2 kg untuk dilakukan bersama anak-anak. Kakak berlatih mengucapkan kacang hijau dan bunda memberi pengertian kacang hijau mau dipilah, "yang bagus diletakkan di wadah dan yang jelek di plastik, oke?". The answer was "oke", but in reality, Kakak just help me spread out the mung bean in the floor, the same thing her little sister did. Saya sih santai saja, membiarkan mereka mainan kacang hijau di lantai. Sesekali mengingatkan untuk memasukkannya ke dalam wadah. Tapi apa mereka mau? Sama sekali tidak, malah tambah "semebar" kemana-mana. But i did enjoy that moment. Karena 3 jam saya hanya duduk memilah dan m

Mengenal Hewan

Selasa (9/1) kami belajar mengenal hewan melalui buku. Awalnya saya agak pesimis karena sebelumnya Kakak bilang takut pada beberapa gambar hewan di buku Why Animal. Memang menakutkan sih ya gambar simpanse, singa, dan badaknya, tapi kemudian dia antusias dengan buku itu. Mulailah kami membaca buku tersebut. Buku yang dipinjam dari perpustakaan DD Pendidikan itu sudan hilang beberapa halaman depannya, jadi kami langsung melompat ke bagian hewan yang hidup di sabana. Wah, serem-serem tetapi anak suka. Kakak berkenalan dengan hewan yang hidup di sabana afrika, antara lain antilop, gnu (susah sekali pelafalannya), zebra (she likes it so much), kuda, kuda nil, dan sebagainya. Di cerita tentang zebra, Kakak juga belajar mengenai emosi sedih saat melihat zebra ditikam oleh kawanan singa dan hena. Ya, saat itu di buku menceritakan tentang bagaimana bertahan diri dan bagaimana rantai makanan. Dia nampak bosan setelahnya dan kami lompat ke bagian pinguin. Alhamdulillah melalui buku pinjama

Mendekatkan Anak dengan Al Qur'an

Al Qur'an merupakan petunjuk hidup orang di dunia. Ibarat mesin elektronik yang dibuat dengan buku manual, maka Allah juga menciptakan manusia diaertai petunjuk pedoman hidupnya. Supaya bisa menjalani hidup dengan benar, maka Al Qur'an wajib dibaca dan dipahami. Untuk membiasakan anak supaya mau dan mampu membaca Al Qur'an, maka orang tua berkewajiban mendekatkan anak ke Al Qur'an sejak dini. Kami berusaha mendekatkan mereka dengan memberikan teladan tilawah Al Qur'an setiap hari. Memamg membiasakan sesuatu hal pada anak-anak paling efektif adalah dengan memberikan teladan. Meski bagi saya sendiri masih PR besar untuk konsisten 1 juz per hari, namun saya benar-benar mengusahakan mengaji tiap sempat. Idealnya memang meluangkan waktu tertentu, akan tetapi ada saja godaannya. Seingkali baru buka mushaf, mushaf direbut kemudian dibaca "a'udzubillah" berulang-ulang oleh anandam ataupun baru buka selesai ta'awudz si kecil menutup mushaf dan minta "

Melatih Ketangkasan Anak

Hari Sabtu (6/1) kemarin kami sekeluarga beramai-ramai main di lapangan. Kegiatan yang kami lakukan adalah olah raga sore, bermain badminton, sepeda dan sepak bola. Anak-anak memang senang dengan aktivitas outdoor. Sehari-hari mereka pasti ke lapangan entah hanya untuk main lompat tangkap sama bunda, lari-lari dan bahkan naik sepeda. Oya, jalanan di kompleks perumahan kami rusak parah, karena itu anak-anak suka sekali main sepeda di lapangan voli yang alus. Bukan hanya anak saya, tapi juga anak-anak yang lain, bahkan jika ingin main sepatu roda mereka harus jalan ke lapangan dulu. Nah, sebenarnya juga kami tidak punya bola sepak. Pas di jalan lihat ada bola, sama adek langsung diangkut. Selanjutnya ayah minta ijin untuk memakai bolanya dan dipebolehkan (gimana enggak boleh, udah dibawa adek). Jadi, Ayah sore itu bermain multi peran, partner badminton bunda juga pelatih bola adek sambil mengawasi kakak maen sepeda. Bunda mah fokus aja badminton membakar lemak, haha :D Nah, selain me

Belajar Melalui Lagu

Ahad (7/1) kemarin Bunda menderita perut tidak nyaman, dan alhasil tidur hampir 15 jam seharian. Meski lagi ga enak body proyek tetap harus dijalankan. Kakak sih sebenernya yang bener-bener antusias malah melakukan tantangannya. Sedangkan bunda hanya bebaring di atas kasur sambil meninabobokkan si kecil. Ya, kami hari itu belajar kosa kata dengan lagu "Tik tik tik bunyi hujan di atas genting...". Kami bernyanyi sekaligus bermain peran. Kakak sebagai Bu Guru memegang mikrofon (lampu LED yang sudah mati) bernyanyi terlebih dahulu. Setelah selesai, mikrofon diserahkan ke bunda dan bunda harus mengulang nyanyiannya. Riang bukan main anak-anak melihat kekonyolan bunda bernyanyi dengan mikrofon. Bunda berusaha menyanyi dengan mempertegas kosa kata yang belum bisa kakak lafalkan dengan benar, seperti genting, air, turun, terhingga, dahan, ranting dan pohon. Selain belajar kosa kata, Kakak tentunya belajar dan mengenang memori menyenangkannya tentang hujan. Di kala hujan datang k

Berkunjung ke Perpustakaan

Salah satu rencana yang kami susun di akhir tahun kemarin adalah menumbuhkan budaya literasi keluarga. Kegiatan yang diagendakan salah satunya berkungjung ke perpustakaan setiap 2 minggu sekali. Dan jum'at kemarin tiba saatnya jadwal kami pergi ke perpustakaan di Dompet Dhuafa Pendidikan. Beberapa hari sebelumnya anak-anak sudah disounding dan mereka antusias sekali, selain karena ke perpus DD sama dengan ikut ayah ke kantor, juga di sana mereka bisa puas bermain ayunan, lego, lari-lari di lapangan bola, dsb. Kebetulan kantor ayahnya terletak di Lembaga Pengembangan Insani dan dekat dengan Zona Madina DD. Jadi sudah lengkap deh fasilitasnya. Di LPI, ada PAUD dan TK, jadi mainan anaknya lengkap, ayunan, ptosotan, jungkat-jugkit, jembatan, panjatan, dll. Ada juga Pusat Sumber Belajar yang kids friendly banget, kantin, masjid, lapangan dll. Di ZM ada kantin aneka makanan, saung, lahan outbond, masjid Al Madina yang bikin mata anak-anak dan emaknya berbinar, kolam ikan serta playgrou

Proyek Menumbuhkan Kecerdasan Ananda

Game level ke 3 ini berbeda dari yang kemarin-kemarin. Lumayan bikin mikir dan pusing kepala eyke. Nah, apa ya kira-kira proyek yang cocok dan pasangan yang akan dijadikam target? Mengingat game baru saja dibagikan tadi pagi dan seharian sinyal habis sehingga baru tau detil sore ini, saya berusaha mikir dan mencerna dengan cepat. Namun tidak mudah, karena bab kecerdasan ini hal yang baru bagi saya dan termasuk materi golongan berat. Sampai saat menulis inipun saya masih menggali ide apa yang akan kami keluarkan dan kira-kira realistis untuk kami jalankan. Apa sih yang anak-anakku suka? Kakak Fa anaknya suka mengamati dan suka utak-atik. Adek Fa juga sama aja, tapi dia sampai taraf ketika asik bermain dan tidak diganggu dia benar-benar bisa anteng. Kakak karena sudah 3 tahun, mulai suka dibacakan buku dan mulai mengenali cerita. Dia mulai bisa mempertahankan keinginannya, hal yang membuat bangga namun sekaligus membuat saya memutar otak untuk berkompromi dengannya. Oia, hari ini